Senin, 13 Agustus 2018

Berdamai dengan Keadaan






Senja tak slalu menjanjikan keindahan, selain itu senja memberikan keindahan hanya sementara. Manusia pada hakikatnya jangan terlalu berharap keindahan pada manusia lainnya, ngkau akan tau betapa pedihnya berharap  pada manusia. Nikmati saja drama yang ada, ntah drama yang kau buat atau drama Tuhan yang tlah direncanakan. Berbicara realita manusia tak akan pernah luput melibatkan perasaan, setinggi apapun perasaanmu ingat bahwa ada pikiran yang bisa mengendaikan. Carilah kebenaran akan perasaan, bukan pembenaran semata. Semua berkeseimbangan dan berkesinambungan. Sudah menjadi hukum alam dimana ada sisi positif disitu pula ada sisi negative. Baik dan buruk setiap manusia pasti melakukannya, jika kau anggap aku baik, apa benar aku masih dalam keadaan baik. Semua ada porsinya, tidak ada kebaikan atau keburukan mutlak, balik lagi tergantung sudut pandang manusia itu sendiri. Indah bukan ketika mampu berdamai dengan keadaan. Coba balik SMA pelajaran trigonotmetri. Dia punya sudut-sudut istimewa sendiri, begitupula manusia selalu punya hal-hal istimewa. Jangan terlalu bingung mencari keistimewaan, tapi ciptakanlah keistimewaan itu. Aku yakin setiap manusia punya passionnya sendiri. Jadilah otentiknyaa dirimu. Darah tetap darah, air mata tetap air mata, tidak ada peran pengganti disini. Inilah drama yang nyata. Saya tetap saya, kamu tetap kamu.